Backpackeran di Beijing

Republik Rakyat Cina ( berdasarkan visa … skalian cara urus sendiri Visanya), atau Tiongkok sebutan resmi di Republik Rakyat Indonesia ( nih baca aja kepres-nya di hukumonline.com ), negara besar yang hingga kini masih menyimpan bukti-bukti sejarah masa lalunya dengan cukup baik. Dan salah satu kota tujuan wisata di Tiongkok yang mempunyai nilai sejarah tinggi adalah kota Beijing yang merupakan salah satu kota tertua di negara Tiongkok .

Dalam cerita #chinatrip2016 …. iyah 2016 gan, bukan 2017. Udah setaunan baru muncul tulisan ini. Setelah berada di kota Xi’an selama beberapa hari, kami berpindah kota. Kota kedua yang kami kunjungi di negara ini yaitu kota Beijing. Nah kota ketiga sekaligus terakhir di edisi #chinamay2016 di kota Shanghai, yang ceritanya menyusul yah. Jika di Beijing, kota ini terletak di tengah2 negara. Ibu kota negara Tiongkok ini konon merupakan salah satu kota terpadat tahun 2013. Dan merupakan kota terbesar ke 2 setelah Shanghai [ sumber : wikipedia ]. INget yah … kami juga ke Shanghai …. tapi cerita setelah kota ini selesai yah.

Jika di Xian kami berkunjung ke Patung Tentara Terrcacota, Hua Qing Hot Spring, Drum Tower dan Bell Tower , Trus sepedaan di Xian City Wall , kulineran halal di Xian dan tidak lupa ke Xi’an Great Mosque. Nah selama disana kami menginal di Bell Tower Youth Hostel. Kami berada di kota Beijing selama 3 hari full. Dari pagi hari saat tiba di Stasiun kereta sampai sore hari di saat pulang melalui stasiun kereta ( tapi beda stasiun). Di kota ini kami mengunjungi beberapa objek wisata.

Backpackeran ke Tembok China (China Great Wall)

Salah satu alasan berkunjung ke kota ini adalah China Great Wall ( Mau nulis pakai bahasa Indonesia, jadi Tembok Tiongkok ko belum familiar yah). Salah satu keajaiban dunia yang sudah diakui World Heritage Unesco ( whc.unesco.com ). China Great Wall yang luar biasa panjangnya , membentang sepanjang 8000km mengamankan negara ini dari serangan kerajaan lain ( sejarahnya yah). Jadi jangan coba2 membandingkan dengan Xi’an City Wall yang panjang kelilingnya cmn 14km yah … Eh eh ….

Dari kota Beijing memang ada pintu masuknya, tapi karena terlalu dekat dengan pusat kota jadi terlalu ramai. Biar ga terlalu mainstream, kami menggunakan pintu masuk Muntianyu …. Yang jarak tempuhnya dari kota Beijing aja mencapai 2 jam perjalanan bus dilanjutin 30km perjalanan menggunakan seperti angkutan (liar) gitu …. Wajebuk … Tapi ….kamu bisa dapat view yang lebih bagus. Kalau berada di Great Wall …. Unjung dari tembok tempat kamu naiki aja kaga keliatan …. Kecuali kalau kamu memang niat banget nyusurin …. Hahhaah

Tulisan selengkapnya tentang  Muntianyi tembok China yah sudah ada loh…. ..

Backpackeran ke Tian Na Men dan Forbiden City.

Nah objek wisata yang kedua di kota Beijing yang kami kunjungi adalah Tian Na Men dan Forbiden City. Mendengar nama ini teringat sebuah film tahun 90an …. Jirrrr tuirnya ketauan. Film tentang seorang anak yang sedang bermain layang2 kemudian senar layangannya putus. Ketika berusaha mendapatkan kembali layangan tersebut, sang anak malah masuk ke ” forbidden city” … Yap, jaman dahulu, sesuai namanya memang tempat ini “Forbidden City” karena memang hanya orang-orang tertentu yang bisa masuk ke area ini. Bahkan … kunjungan kami ke tempat ini pada Mei 2016, di dalam kami masih melihat ” red line ” …. batas antara area public maupun area yang masih terbatas / restricted.

Tulisan selengkapnya tentang Tiananmen Forbidden City yah sudah ada loh…. ..

Yang masih fenomenal yah salah satu proyek stadium Olimpiade Beijing tahun 2008. Terletak di area Olympic Green , terdiri dari beberapa stadium Hookey, kolam renang , memanah dan lain lain…. Nah yang menurut gua paling wah itu stadium utamanya yang mirip sarang burung ( Bird Nest Stadium). Sayangnya saat kesana kabut asap kendaraan cukup tebal. Jadi tidak terlalu berani di area ini, selain ga enak dengan kesehatan, view yang dilihat pun tidak terlalu bagus.

Nah tidak lupa pula cerita Beijing Heaven Temple…. Taman ini sebenarnya terletak di seberang jalan raya dekat Penginapan kami. Tapi sayang, karena ragu2 jadi kami tetap masuk lewat pintu utama. Itupun masih pakai salah turun halte bus walhasil jalan jauh lagi. Taman ini diperuntukan masyarakat ber-eksperesi. Dari kakek nenek dengan lagu2 mandarin mereka sampai lagu yang modern juga ada.

RJ Brown Hotel Beijing

Untuk urusan akomodasi, kami menginap di RJ Brown Hotel …. Penginapan ini terletak sekitar 3-4 km dari kompleks Forbiden City. Nah yang paling dekat sebenarnya tempat wisata Beijing Heaven Temple. Tinggal keluar ke jalan raya trus nyebrang. Tapi, itu cuman harapan, karena kamu ragu-ragu dengan pintu tersebut. Penginapan Saga ini cukup enak, terletak di daerah perumahan, jadi tidak terganggu suara2 keramaian. Ga enaknya, dari halte subway terdekat menuju sini masih jalan 1km. Nah kalau naik bus, haltenya masih jalan 100mtr dari halte terdekat.  ….

Baca selengkapkanya tentang RJ Brown Hotel

Di kota ini kami mencoba membeli kartu deposit untuk menggunakan transportasi subway dan bus. Kartu ini kami beli ketika baru tiba di kota ini. Lumayan kan ga harus antri2 di tiket vending machine setiap naik kereta. Naik bus juga bisa pakai kartu ini, asal ada saldonya ….

Mudahnya mencari Masjid dan Makanan Halal di Beijing

Tidak lupa pula wisata religi di kota ini. Kami mengunjungi 2 masjid di pusat kota Beijing. Sebenarnya targetnya 3, tapi apa mau dikata karena kekurangan informasi jadi … Di kota ini lebih banyak makanan halal loh. Dari yang sekedar warung di pinggiran sampai yang didalan sebuah supermarket dan foodcourt. Supermarket ini pun sangat terkenal karena menjual berbagai makanan halal dan terletak di dekat masjid ….

Nah …. yang ini sudah selesai juga tulisannya loh …. Mudahnya mencari masjid dan makanan halal di Beijing

Nah transportasi yang kami gunakan dari Xian menuju Beijing , kami menggunakan kereta soft sleeper. Itu loh, kereta yang ada kompartmentnya …. Pintu gitu kayak di dalam ruangan, nah satu kompartmen terdiri dan 4 tempat tidur yang soft. Empuk dan tenang …. Dan pastinya ada biaya yang harua dibayarkan …. Nah bagian kereta ini sudah saya ceritakan di bagian terlalu di cerita …

Oia, yang biasanya jadi ciri khas orang jalan2 yah suvenir dan oleh-oleh. Kami menemukan beberapa kota semuanya masih di seputaran Forbidden City sih. Untuk makanan kering kami membelinya di supermarket …. Dan untuk dompet2 ala China membeli … Nah di kota ini pula kami menikmati makanan2 yang menantang. Sebenarnya sih cuman liat-liat doank …. Liat kalajengking bakar ditusuk trus dipajang trus dinikamati sama yang mau

Tarra …. Tadi diatas intermezo kami selama beberapa hari di kota Beijing yang akan ditulis setelah ini …