Alqueby Hotel , hotel minimalis di pusat kota bandung

Alqueby Hotel , hotel minimalis di pusat kota bandung
Jalan-jalan kota Paris Van Java hari ini lebih macet dibandingkan beberapa hari sebelumnya. Yap, dengan macet kota ini yang cukup parah, cukup menguras tenaga juga lohg. Apalagi ini sudah beberapa di kota ini, jadi sudah cukup banyak tenaga yang terkuras keluar. Walaupun sudah menggunakan aplikasi Waze dan Google maps, namun tetap saja perjalanan melewati jalur2 alternatif di kota ini memakan tenaga. Melalui aplikasi juga terlihat kalau tol Cipularang macet merana, akhirnya extend dah. Buat saya … safety first …. Alqueby Hotel , hotel minimalis di pusat kota bandung
Malam ini menikmati kemacetan di daerah Setiabudi, setelah itu kami mencari jalur pintas menuju daerah Dago bawah. Menggunakan aplikasi, jalur pintas pun diberikan. Yah intinya dari sekitaran McD Setiabudi tembus2 di samping Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung baru memutar menuju Dago, dan hanya memakan waktu sekitar 10 menit. Setelah mencari oleh2 makanan yang bisa dibawa, kami memutuskan mencoba makanan Babakaran. Yah sebenarnya sudah bisa ditebak kan …. tapi cerita lengkapnya nanti saja yah di tulisan selanjutnya …
Memutuskan extend ….
Sembari menikmati hidangan khas ala Babakaran ini, saya pun sekali lagi memberanikan diri membuka aplikasi Waze dan juga Google Maps. Memastikan keadaan jalan tol Cipularang terutama sekitar Km 100 ( Jembatan Cisomang ) yang sedang ada perbaikan sehingga kendaraan yang melewati harus dibatasi dan menyebabkan kemacetan. Namun apa mau dikata, jalur tersebut masih juga merah. Yang artinya ada kepadatan di jalan. Melihat waze pun menampilkan yang serupa. Akhirnya benar-benar diputuskan extend menginap malam ini di Bandung ( pusat kota ) saja.

Mencari penginapan
Akhirnya kami memulai mencari penginapan yang berada di pusat kota Bandung. Hal ini karena besok pagi memang masih ada beberapa keperluan di pusat kota. Jadi kami tidak perlu lagi khawatir dengan kemacetan kota ini. Namun, di luar perkiraan saya, 1 Januari, ” long week end” ternyata masih terasa di kota ini. Mencari kamar kosong menggunakan aplikasi pemesanan hotel online untuk malam ini ternyata cukup menantang. Dalam keadaan peak time seperti ini, melakukan konfirmasi melalui telepon ke hotel yang bersangkutan menurut saya sangat diperlukan memastikan ketersediaan kamar apakah sesuai di website atau tidak .
Kami pernah mendapatkan pengalaman buruk dengan penginapan. Karena peak time, pihak hotel lupa melakukan update data. Walhasil, kami tidak mendapatkan kamar sesuai dengan pemesanan di website pemesanan online. Masalah pembayaran untungnya saat itu proses refund dana berjalan dengan lancar, walaupun ada jeda waktu beberapa hari di pihak mereka. Tapi semua dana kembali utuh. Akhirnyaaaaa …. setelah mencari penginapan dan juga melakukan konfirmasi penginapan melalui telepon, kami pun mendapatkan kamar hotel yang sesuai dengan kebutuhan kami untuk istirahat malam ini.
Alqueby Hotel ….
Perjalanan malam ini menuju jalan Terusan Jakarta Utara, sekitar 200 mtr dari fly over Antapani yang lagi kekinian di kota Bandung hanya ditempuh dalam waktu 15 menit perjalanan. Hanya lampu lalu lintas berwarna merah saja yang memaksa saya harus memberhentikan kendaraan. Selanjutnya mah bablas kabeh. Menjelang pergantian hari ini kami disambut petugas keamanan dan juga resepsionis. Setelah semua proses check-in yang tidak terlalu lama kami langsung masuk ke dalam kamar.
Kamar dengan luas mungkin 20m2 dan kamar mandi menyambut kami dengan tenang. Kamar bercorak krim kombinasi orange, dua single bad yang empuk , AC kamar satuan ( non central ) , TV datar dan pastinya channel TV internasional menantang mata saya agar terus terjaga, serta wi-fi (yang sama sekali tidak sempat saya coba). Namun apa mau dikata, bagian badan lainnya berkata lain, punggung memberi kode pegal2 , begitu pula dengan kaki yang ikutan pegal2. Belum lagi perjalanan esok menuju Depok yang masih 170km lebih …. ok … it’s time to sleep ….
Sarapan di Alqueby Hotel ….
Pagi hari menikmati derasnya air shower kamar mandi. Yap, ini seperti sebuah prosesi “balas dendam” setelah selama beberapa sebelumnya kurang menikmati prosesi mandi selama menginap di Take Me Home Guest House,Dago Bandung (baca disini) akhirnya sekarang dapat mandi dengan normal lagi. Setelah menikmati segarnya air kamar mandi kami memutuskan turun ke lantai dasar menikmati hidangan sarapan pagi di restoran yang terletak di bagian depan hotel ini berseberangn dengan meja resepsionis. Sarapan pagi disajikan di restoran yang juga menjual makanan umum non sarapan. Jadi benar2 restoran.

Untuk sarapan pagi kita perlu membawa voucher yang sudah disediakan saat check in tadi malam. Restoran mungil ini terdiri dari beberapa meja bundar, dan beberapa di bagian luar. Menu yang disajikan ada roti bakar dan selai, telur omlet yang dimasak langsung oleh chef sesuai request kita. Tidak lupa menu nasi, dan lauk serta sayurannya. serta buah, lumayanlah variasinya cukup. Juga ada puding kecil serta snacknya loh.
Pulang Siang
Setelah menikmati sarapan , kami memutuskan bahwa kembali ke Depok siang hari saja. Akhirnya setelah ini saya menikmati lantai dasar penginapan ini. Beberapa meja dan juga sofa empuk menawarkan ketenangan di lantai dasar ini. Juga ada backsound dari beberapa penyanyi asing yang diperdengarkan melalui speaker yang dipasang di beberapa bagian atas ( jadi bukan loud speaker yang dipasang di pojokan ). Nyaman banget disini ….. namun memang akhirnya, masih lebih nyaman tidur di tempat tidur di dalam kamar sih 🙂
Have a nice dream …

keren banget hotelnyaaaa
silahkan dicoba ,… 🙂